Masjid Tua Indrapuri merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Terletak sekitar 24 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh, masjid ini bukan hanya sekedar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah dan peradaban Islam di Tanah Rencong. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan dan nilai sejarah yang dimiliki Masjid Tua Indrapuri.
Catatan Sejarah Masjid Tua Indrapuri
Masjid Tua Indrapuri diyakini dibangun pada awal abad ke-17 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Bangunan ini didirikan di atas fondasi bekas candi Hindu-Buddha yang berasal dari Kerajaan Lamuri, yang sudah ada sejak abad ke-12 Masehi. Transformatif dari candi menjadi masjid menandakan masuknya Islam secara damai di Aceh, yang dikenal dengan tradisi peureumeun, yaitu pemindahan tempat ibadah tanpa konflik.
Aneka Bentuk Arsitektur
Keunikan arsitektur Masjid Tua Indrapuri terlihat pada bentuk atapnya yang bertingkat tiga, mencerminkan pengaruh budaya Hindu. Bangunan ini memiliki struktur kayu yang kokoh dengan dinding beton, serta dilengkapi dengan 36 tiang penyangga. Untuk memasuki masjid, jemaah harus menaiki 12 anak tangga, dan di depan masjid terdapat dua kolam untuk berwudhu. Adanya kolam ini menambah daya tarik dan keindahan masjid.
Fungsionalitas dalam Sejarah Aceh
Masjid Tua Indrapuri tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi penting dalam sejarah Aceh. Pada tahun 1878, masjid ini digunakan untuk menobatkan Sultan Muhammad Daud Syah, yang merupakan Sultan Aceh terakhir. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran masjid dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat Aceh.
Objektif Wisata Religi dan Budaya
Saat ini, Masjid Tua Indrapuri menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menarik bagi pengunjung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh aktif mempromosikan tempat ini sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Islam di Aceh. Setiap harinya, banyak warga dan wisatawan yang datang untuk beribadah atau sekadar mengagumi keindahan arsitektur dan sejarahnya.
Kesimpulan
Masjid Tua Indrapuri adalah contoh nyata dari akulturasi budaya antara Hindu dan Islam di Aceh. Dengan sejarah panjang dan arsitektur uniknya, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga simbol peradaban yang kaya. Lewat pelestarian masjid ini, generasi mendatang dapat terus belajar tentang warisan budaya dan sejarah Islam di Indonesia.
Melalui kunjungan ke Masjid Tua Indrapuri, pengunjung tidak hanya mendapatkan pengalaman spiritual, tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang perjalanan sejarah Islam di Aceh. Jadi jika Anda berencana untuk menjelajahi Aceh, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi masjid bersejarah ini.